Jurnal Open Access saat ini sedang naik daun. Bagi yang belum mengetahui, jurnal open access adalah jurnal yang papernya bebas didownload. Sebagai gantinya, biaya publikasi paper dibebankan kepada penulis, bukan pembaca.

Kelebihan dari jurnal ini, biasanya masa reviewnya lebih cepat. Biasanya mereka menjanjikan dalam waktu 2 – 4 minggu sudah ada review. Review ya, bukan berarti accepted. Tetapi ini adalah terobosan luar biasa, setelah sebelumnya banyak manuscript paper-paper ilmiah terkatung-katung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di jurnal konvensional.

MDPI adalah salah satu dari jurnal open acces tersebut. MDPI adalah kepanjangan dari Multidisciplinary Digital Publishing Institute, yang berpusat di Basel, Swiss tetapi mempunyai kantor editor di banyak negara, seperti China, United Kingdom, Spanyol, dan Serbia. MDPI didirikan oleh Shu-Kun Lin dan Benoit R. Turin di Basel tahun 1996, dan awalnya mempunyai nama MDPI juga tetapi dengan kepanjangan yang berbeda, yaitu Molecular Diversity Preservation International, yang merupakan organisasi nirlaba.

Gambar tampilan tampak muka website MDPI

Posisi pada saat artikel ini ditulis (14 Januari 2020), MDPI telah mempunyai 219 jurnal dengan tema publikasi berbeda dan sebagian besar telah terindex di Scopus dalam kategori Q1 dan Q2. Dengan 219 tema publikasi, hampir semua bidang ilmu tercakup pada jurnal-jurnal di bawah MDPI ini. Tetapi dari 219 tema publikasi tersebut, masih ada yang belum terindex scopus, jadi penulis jurnal harus cek dulu di ScimagoJr.Com, sebelum melakukan publikasi. Untuk mengakses MDPI dapat mengunjungi websitenya dengan alamat: https://www.mdpi.com

Apabila ingin mendapatkan informasi sejenis seperti ini, selalu kunjungi website ini, atau bergabung di Group WA “Ina Scopus-WoS Writers” dengan alamat registrasi: https://trias-edu.com/registrasi-wa-group-ina-scopus-wos-writers